CaremodeIDย โ€“ย Di lini masa Gen Z, Skincare bukan sekadar botol cantikโ€”ini bahasa perawatan diri, identitas, dan etika belanja. Dari toner โ€œglass skinโ€ ala Korea sampai pelembap halal buatan UMKM, kedua kubu merayu dengan narasi kuat: inovasi versus kedekatan budaya. Namun, di balik kemasan, ada realitas yang perlu dibaca pelan-pelan: efektivitas bahan, keamanan, regulasi, harga, dan keberlanjutan. Artikel ini menimbang keduanya dengan data singkat dan langkah praktis, agar kamu bisa memilih Skincare yang pas untuk kulit, dompet, dan nilai yang kamu pegang.

Mengapa K-beauty Menggoda, Mengapa Nusantara Menguat

Mengapa K-beauty Menggoda, Mengapa Nusantara Menguat
https://id.pinterest.com/pin/420875527697729151/

K-beauty memimpin percakapan global berkat R&D agresif, storytelling pop culture, dan harga kompetitif. Ekspor Korea menembus US$10,2 miliar pada 2024, menandai permintaan yang terus naikโ€”termasuk di pasar Barat yang kian akrab dengan โ€œsnail mucinโ€ dan โ€œglass skinโ€ (Reuters; The Guardian). Di sisi lain, pasar Indonesia sendiri tumbuh pesat; Skincare adalah kategori terbesar dalam beauty lokal, didorong social commerce dan preferensi perawatan harian yang simpel namun konsisten (Meiyume; BW Confidential). Artinya, supply global yang inovatif bertemu demand lokal yang matangโ€”kombinasi yang memanjakan pilihan Gen Z.

Di saat K-beauty mengawal inovasi bahan, brand Nusantara mengunci keunggulan pada konteks: halal, cuaca tropis, dan kemudahan akses. Sertifikasi halal semakin jadi baseline, bukan bonus, seiring meningkatnya niat beli Gen Z Muslim terhadap kosmetik halal (studi 2024โ€“2025). Banyak brand lokal memakai hero ingredients yang relevan untuk iklim lembapโ€”niacinamide, centella, mugwortโ€”dengan tekstur ringan. Distribusi juga gesit: e-commerce, live shopping, sampai komunitas review lokal. Hasilnya, Skincare buatan sendiri bukan alternatif โ€œmurahโ€, melainkan pilihan utama yang credible untuk kebutuhan harian.

Harga Skincare, Regulasi, dan Trust: Membaca Label di Era Viral

Harga jadi gerbang masuk: K-beauty menawarkan value menarik di segmen middle, sementara UMKM lokal menekan biaya logistik dan menyesuaikan ukuran kemasan. Namun trust tidak berhenti di harga. Indonesia mewajibkan notifikasi BPOM sebelum produk beredar, plus dokumen Product Information File (PerBPOM 17/2023) agar klaim dan keamanan dapat ditelusuri. Untuk produk halal, BPJPH menetapkan standar sertifikasi. Regulasi ini menambah โ€œtamengโ€ bagi konsumen, apalagi di tengah FOMO TikTok Shop dan review berbayar. Intinya, cek nomor BPOM dan status halal sama pentingnya dengan melihat ingredient list.

Di sisi lain, regulasi APAC terus bergerakโ€”ada pembaruan daftar bahan terlarang dan pengetatan klaim. Untuk Gen Z yang gemar coba-coba, ini kabar baik: harmonisasi aturan membantu menekan risiko bahan yang diperdebatkan. Tetapi, jangan mengandalkan regulasi saja. Kulit tiap orang unik. Lakukan patch test, pantau reaksi, dan batasi โ€œskin cyclingโ€ ekstrim. Ingat, rutinitas konsisten lebih berdampak daripada tumpukan 10 langkah yang tidak kamu butuhkan. Jika ragu, mulai dari tiga pilar: cleanser lembut, moisturizer ringan, dan sunscreen broad-spectrum.

Data singkat: apa kata riset bahan dan pasar

Beberapa bahan favorit Gen Z punya basis ilmiah yang tumbuh. Centella asiaticaโ€”bintang K-beauty dan brand lokalโ€”memiliki bukti manfaat untuk menenangkan inflamasi dan membantu acne; review dan studi klinis terbaru melaporkan perbaikan lesi dengan efek samping minimal (NIH/PMC; BJSTR 2024). Secara pasar, K-beauty global diproyeksikan tumbuh ยฑ9% CAGR hingga 2032 (IMARC/Triton), sementara Indonesia BPC menargetkan pertumbuhan kuat dengan Skincare sebagai kategori terbesar (Meiyume). Di ranah preferensi, studi Gen Z Muslim Indonesia menunjukkan niat beli yang tinggi pada kosmetik halal, dipengaruhi kepercayaan, label, dan social proof.

Masa depan Skincare : ko-eksistensi, kolaborasi, dan risiko hype

Kemungkinan besar, K-beauty dan Nusantara tidak saling mengalahkanโ€”mereka akan ko-eksis dan saling mengisi. Kita bisa melihat:

  • Kolaborasi R&D: bahan tropis lokal + platform formulasi Korea.
  • Co-branding distribusi: brand lokal masuk retailer global; K-beauty menggandeng pabrik/kemasan Indonesia.
  • Edukasi bersama: standar klaim, transparansi INCI, dan dampak lingkungan kemasan.

Namun ada friksi yang perlu dipantau. Pertama, hype-driven buying: tren TikTok dapat mendorong over-exfoliation, barrier rusak, atau iritasi berantai. Kedua, green/clean washing: klaim โ€œalamiโ€ tanpa metrik LCA jelas. Ketiga, supply chain etik: dari uji stabilitas sampai kebijakan limbah kemasan. Solusinya? Periksa bukti (link ke studi, whitepaper), cek nomor BPOM/BPJPH, dan pilih brand yang membuka jejak bahan serta prosesnya. Semakin transparan, semakin kecil ruang bising marketing menggantikan sains.

Kesimpulan

Di hati Gen Z, โ€œpemenangโ€ bukan asal Korea atau Nusantara, melainkan Skincare yang aman, jujur, dan terasa di kulit. Ambil pendekatan campuran: pakai inovasi K-beauty bila cocok, dukung brand Nusantara yang relevan iklim dan nilai. Kuncinya disiplin: cek BPOM/halal, mulai dari dasar (cleanser-moisturizer-sunscreen), tambahkan aktif berbasis bukti, dan evaluasi tiap 6โ€“8 minggu. Kulitmu unikโ€”jadikan data dan kebutuhanmu sendiri sebagai kompas.

Referensi

K-Beauty Milestone: Korean Cosmetics Exports Surpass US$10 Billion (2025), Global Cosmetics News. https://www.globalcosmeticsnews.com/k-beauty-milestone-korean-cosmetics-exports-surpass-us10-billion/

From snail slime to salmon sperm: the K-beauty boom hits UK high streets (2025), The Guardian. https://www.theguardian.com/business/2025/may/08/snail-slime-salmon-sperm-k-beauty-boom-hits-uk-high-streets

Indonesia Beauty Market Trends 2024โ€“2025 (2024), Meiyume. https://meiyume.com/indonesia-beauty-market-trends-2024/

BPOM Regulation No. 17 of 2023 โ€“ PIF Guidelines for Cosmetics (2023), InsightOf. https://insightof.id/bpom-regulation-no-17-of-2023/

APAC Cosmetic Regulations: Key Developments in 2024 (2024), in-cosmetics Connect. https://connect.in-cosmetics.com/regulations/apac-cosmetic-regulations-2024/

Pharmacological Effects of Centella asiatica on Skin (2021), NIH/PMC. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8627341/

Efficacy of Centella asiatica in Treating Acne Vulgaris โ€“ Systematic Review (2024), BJSTR. https://biomedres.us/pdfs/BJSTR.MS.ID.009114.pdf

Global K-Beauty Products Market: Size & Forecast (2024โ€“2033), IMARC Group / Triton. https://www.imarcgroup.com/k-beauty-products-market ; https://www.tritonmarketresearch.com/reports/k-beauty-products-market

Catatan akses: seluruh tautan diverifikasi pada 23 September 2025.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *