CaremodeIDย โ Tren Rambut Shaggy Modern kembali mencuri perhatian anak muda, terutama di kawasan urban. Gaya rambut yang sempat populer di era 70โ90-an ini kini hadir dengan sentuhan baru: lebih rapi, edgy, namun tetap mempertahankan kesan messy yang ikonik. Generasi Z dan milenial melihatnya bukan sekadar gaya rambut, tetapi juga bagian dari identitas diri sekaligus nostalgia yang dibalut nuansa modern.
Ringkasan Cepat

- Rambut Shaggy Modern merupakan versi segar dari gaya klasik era 70โ90-an.
- Populer di kalangan anak kota sebagai simbol kebebasan dan ekspresi diri.
- Tampil fleksibel: bisa kasual, edgy, hingga elegan tergantung styling.
- Dipengaruhi budaya pop, musik indie, dan tren media sosial.
Asal Usul dan Evolusi Rambut Shaggy
Gaya shaggy awalnya dikenal pada era rock and roll 70-an, dipopulerkan oleh musisi internasional. Menurut catatan Kompas, shaggy identik dengan potongan berlapis yang memberikan kesan berantakan namun stylish. Di Indonesia, gaya ini sempat jadi tren pada 2000-an, terutama di kalangan remaja sekolah.
Sekarang, Rambut Shaggy Modern hadir lebih fleksibel. Dengan teknik gunting layer terbaru, shaggy bisa disesuaikan untuk rambut pendek, medium, maupun panjang, sehingga makin relevan di era sekarang.
Nostalgia yang Dibalut Sentuhan Baru
Liputan dari CNN Indonesia menulis bahwa tren rambut retro kembali digemari karena dianggap sebagai bentuk nostalgia. Namun anak muda tidak sekadar meniru, mereka memodifikasi shaggy agar terlihat lebih modern: kombinasi dengan warna pastel, bleaching, atau styling sleek.
Bagi anak kota, shaggy bukan hanya throwback ke masa lalu, melainkan simbol bahwa mereka bisa merayakan sejarah mode sambil membentuk identitas baru yang sesuai zaman.
Identitas Anak Kota dan Rambut Shaggy Modern
Gen Z sering menggunakan rambut sebagai medium ekspresi. Menurut IDN Times, gaya rambut seperti shaggy modern dianggap lebih dari sekadar tampilan: ini adalah pernyataan tentang siapa mereka. Anak kota yang hidup di tengah dinamika urban memilih shaggy sebagai cara tampil beda tapi tetap relevan.
Dari coffee shop hingga ruang kerja kreatif, Rambut Shaggy Modern jadi ciri khas anak muda yang ingin terlihat santai tapi punya edge artistik.
Peran Media Sosial dan Budaya Pop
Instagram, TikTok, dan YouTube berperan besar dalam menghidupkan kembali tren shaggy. Influencer dan hairstylist kerap membagikan tutorial styling shaggy modern dengan twist kekinian. Media Jawa Pos mencatat bahwa konten viral ini membuat shaggy kembali mainstream di kalangan anak muda urban.
Selain itu, musisi indie dan aktor muda juga turut menguatkan popularitasnya. Rambut shaggy kini identik dengan gaya bebas, kreatif, dan otentik yang sesuai dengan kultur pop masa kini.
Tips Styling Rambut Shaggy Modern
Untuk menjaga kesan natural, gunakan produk rambut ringan seperti sea salt spray agar shaggy terlihat bertekstur. Jika ingin tampilan edgy, tambahkan sentuhan warna atau highlight cerah. Shaggy juga cocok dipadukan dengan outfit streetwear untuk menonjolkan kesan urban.
Bagi yang ingin tampil lebih formal, cukup tata shaggy dengan sedikit wax untuk menjaga kerapian tanpa kehilangan karakter khasnya.
FAQ: Rambut Shaggy Modern
Apa bedanya shaggy klasik dengan Rambut Shaggy Modern?
Shaggy klasik cenderung messy tanpa kontrol, sementara shaggy modern lebih rapi dengan teknik layer yang disesuaikan gaya hidup sekarang.
Apakah Rambut Shaggy Modern cocok untuk semua jenis rambut?
Ya. Dengan teknik potong yang tepat, shaggy modern bisa diaplikasikan pada rambut lurus maupun bergelombang.
Bagaimana cara merawat shaggy agar tetap stylish?
Gunakan shampoo ringan, produk penata tekstur, dan potong ulang secara rutin setiap 6โ8 minggu.
Apakah tren Rambut Shaggy Modern akan bertahan lama?
Selama budaya pop terus menghidupkan nostalgia, shaggy modern berpotensi tetap relevan dalam fashion urban.
“Rambut Shaggy Modern bukan hanya gaya, tapi juga simbol kebebasan berekspresi bagi anak kota.”
Baca Juga
- Tren Fashion Gen Z: Simple hingga Ekspresif
- Pop Culture Urban dan Identitas Anak Muda
- Gaya Rambut Trending 2025
Sumber & Referensi
Sumber rujukan: Kompas, CNN Indonesia, IDN Times, Jawa Pos .
Tinggalkan Balasan