CaremodeID โ Curtain Bangs belakangan jadi fenomena baru di kalangan Gen Z dan milenial Indonesia. Gaya poni belah tengah dengan nuansa retro ini kembali dihidupkan oleh tren TikTok, drama Korea, hingga selebritas global. Bagi banyak anak muda, curtain bangs bukan sekadar potongan rambut, tapi juga simbol eksplorasi jati diri. Dari sekadar coba-coba hingga jadi ciri khas personal branding, tren ini menunjukkan bagaimana gaya rambut bisa mencerminkan identitas generasi sekarang.
Ringkasan Cepat

- Curtain Bangs kembali populer lewat media sosial dan budaya pop.
- Gaya rambut ini fleksibel: bisa manis, edgy, atau kasual.
- Bagi Gen Z, potongan rambut jadi medium pencarian jati diri.
- Tren ini menghubungkan nostalgia 70-an dengan gaya modern.
Asal Usul Curtain Bangs
Curtain Bangs pertama kali populer di tahun 1970-an, dipopulerkan ikon seperti Farrah Fawcett. Potongan ini identik dengan poni belah tengah yang membingkai wajah layaknya tirai. Karakteristiknya timeless, sehingga mudah diadaptasi ke berbagai era.
Menurut Vogue, gaya poni ini mengalami kebangkitan lewat peran selebriti modern seperti Dakota Johnson. Mereka membawanya ke ranah fashion kontemporer, membuat style rambut ini relevan kembali bagi generasi baru.
Kenapa Jadi Favorit Gen Z?
Gen Z terkenal suka bereksperimen dengan penampilan, terutama yang bisa viral di media sosial. Curtain Bangs memenuhi dua hal: mudah dipersonalisasi dan fotogenik. Potongan ini bisa dibuat halus untuk look lembut, atau tebal untuk kesan bold. Semua tergantung preferensi pribadi.
Laporan Allure menyebutkan bahwa fleksibilitas gaya ini jadi alasan utama popularitasnya. Anak muda mencari sesuatu yang bisa menunjukkan kepribadian tanpa harus permanen seperti pewarnaan rambut drastis.
Curtain Bangs sebagai Simbol Identitas
Bagi sebagian orang, memotong rambut adalah tanda perubahan hidup. Curtain Bangs sering dipilih saat anak muda ingin โmemulai babak baruโ: masuk kuliah, mulai pekerjaan, atau sekadar keluar dari hubungan lama. Potongan rambut ini jadi representasi dari keinginan untuk mengenal diri sendiri.
Menurut BBC, perubahan gaya rambut bisa berdampak pada kepercayaan diri. Style ini memberi ruang bagi ekspresi personal sambil tetap mengikuti tren global.
Peran Media Sosial
TikTok, Instagram, dan YouTube punya kontribusi besar dalam mempopulerkan tren Curtain Bangs. Tutorial DIY, sebelum-sesudah, dan konten transformasi rambut membanjiri feed Gen Z. Hal ini memperkuat persepsi bahwa gaya rambut bukan hanya soal estetika, tapi juga konten digital.
Seperti dicatat oleh Harperโs Bazaar, tren rambut saat ini lebih cepat bergulir karena keterlibatan komunitas online. Style ini menjadi โritual digitalโ untuk mendefinisikan identitas di dunia nyata dan maya.
Menghubungkan Nostalgia & Modernitas
Salah satu kekuatan Curtain Bangs adalah kemampuannya menjembatani masa lalu dan masa kini. Gaya 70-an yang dulu retro kini terasa fresh saat dipadukan dengan fashion minimalis ala 2025. Nostalgia inilah yang membuat tren rambut ini terasa akrab sekaligus baru.
Banyak brand haircare memanfaatkan tren ini untuk meluncurkan kampanye. Style ini tak hanya jadi gaya rambut populer, tapi juga produk pemasaran yang menargetkan anak muda pencinta estetika vintage-modern.
Box: Yang Kamu Dapat
- Sejarah singkat Curtain Bangs dan kebangkitannya.
- Alasan Gen Z menjadikan potongan rambut ini sebagai identitas.
- Peran media sosial dalam memperkuat tren rambut global.
FAQ: Curtain Bangs & Tren Rambut
Apakah Curtain Bangs cocok untuk semua bentuk wajah?
Ya, karena fleksibel. Tinggal menyesuaikan panjang dan ketebalan poni sesuai bentuk wajah.
Butuh perawatan khusus untuk ?
Tidak terlalu. Hanya perlu trimming rutin dan styling ringan dengan hair dryer atau catokan.
Apa makna simbolis Curtain Bangs bagi Gen Z?
Sering dianggap tanda eksplorasi jati diri, terutama saat memulai fase hidup baru.
Apakah tren ini akan bertahan lama?
Kemungkinan besar iya, karena punya kombinasi nostalgia klasik dan fleksibilitas modern.
Curtain Bangs membuktikan bahwa rambut bisa lebih dari sekadar gayaโia bisa jadi simbol perjalanan mencari diri sendiri.
Baca Juga
- Skincare untuk Gen Z: Dari Jerawat, Stress, hingga Dampak Blue Light
- Kulit Sehat, Percaya Diri Naik! Pentingnya Skincare bagi Generasi Z
- Gen Z Harus Tahu: Skincare Itu Self-Care yang Sesungguhnya
Sumber & Referensi
Sumber rujukan: Vogue, Allure, BBC, Harperโs Bazaar .
Tinggalkan Balasan