CaremodeIDย โย Di tengah linimasa yang riuh, Humor Absurdis bekerja seperti kaca cembung: membesar-besarkan kelucuan agar penyimpangan sosial tampak jelas. Gen Z memakainya untuk menyindir ketimpangan, memecah tegang, sekaligus menegosiasi identitas di ranah digital. Ketika fakta, opini, dan promosi bercampur, absurditas menyisipkan jedaโmengajak tertawa dulu, lalu berpikir. Mode ini relevan karena singkat, visual, dan mudah menyebar; ia cocok dengan kebiasaan konsumsi cepat sekaligus memberi jarak aman saat bicara isu sensitif.
Mengapa Humor Absurdis Menggigit: Dari Meme ke Makna

Humor yang tampak โtidak masuk akalโ sering lahir dari realitas yang memang terasa tidak masuk akal. Penelitian psikologi menunjukkan humor sebagai strategi koping: ia menurunkan beban stres dan mengangkat emosi positif, sehingga audiens lebih tahan menghadapi isu sulit seperti ekonomi atau politik identitas. Pada level ini, tawa bukan kabur dari masalah; ia mengubah cara memaknai ancaman, agar otak mau membuka pintu diskusi. PMC
Di ekosistem meme, pesan sosial melintas cepat dan menempel lewat pola visual yang familier. Studi komunikasi politik terbaru menempatkan meme sebagai kanal ekspresi baru: ringan, partisipatif, dan efektif membingkai isu. Kampanye digital memadukan ironi, parodi, dan โshitpostingโ untuk membangun posisi politikโkadang mendekatkan, kadang memecah. Kesimpulannya tegas: distribusi makna kini sering dimediasi humor, bukan pidato panjang. Ini peluang, sekaligus PR literasi. SAGE Journals+1
Antara Ironic, Post-Irony, dan Kejujuran Baru
Generasi muda tumbuh dalam era โpost-authenticityโ: mereka paham citra bisa dikurasi, sehingga kejujuran sering ditampilkan melalui ironi. Absurd adalah tanda kutip besarโsebuah jarak aman untuk berkata: โini salah kaprah, kan?โ Kajian budaya tentang post-irony menjelaskan bagaimana humor mematahkan klaim kebenaran yang terlalu rapi, lalu menawarkan cara melihat ulang tanpa menggurui. Hasilnya, kritik terasa mengajak, bukan mengadili. OpenLab
Namun ironi juga punya tepi tajam. Di tengah banjir informasi, pesan serba sindir bisa disalahbaca atau dipelintir demi konten viral. Riset tentang misinformasi mengingatkan: polarisasi dan erosi kepercayaan publik tidak selalu lahir dari โberita palsuโ saja, tapi dari infrastrukturnyaโalgoritme, echo chamber, dan kebiasaan berbagi tanpa cek konteks. Artinya, humor perlu rem: rujukan, pranala, dan ajakan membaca sumber. Misinformation Review+1
โHumor Absurdis memotong bising, tapi butuh konteksโ
Di platform tempat Gen Z berkumpul, politik hadir dalam bentuk potongan video, remix suara, dan meme berantai. Data Pew menunjukkan hampir separuh pengguna TikTok melihat konten politik; pengalaman politik pengguna juga berbeda antar-platform. Ini menjelaskan mengapa satu lelucon bisa memobilisasi dukungan di satu tempat, namun gagal total di tempat lain. Kuncinya adalah konteks: siapa audiens, tradisi meme setempat, dan peristiwa yang menyulutnya. Pew Research Center+1
Dampak bagi Gen Z & Langkah Praktis

Bagi Gen Z, Humor Absurdis memberi tiga fungsi: ventilasi emosional, bahasa komunitas, dan jembatan menuju isu serius. Studi kampus tentang Gen Z dan Pemilu 2024 menemukan jalinan antara aktivisme digital, budaya internet, dan pilihan politikโtermasuk โkonsumerisme politikโ seperti boikot atau dukung brand. Sisi lain, berita kini sering datang dari kreator alih-alih ruang redaksi. Ini membuka akses, tapi juga menuntut kebiasaan cek silang. Montclair State University+1
Langkah praktis untuk pembaca:
- Gunakan Humor Absurdis sebagai โpintuโ, bukan โtujuan akhirโ. Sisipkan tautan sumber agar tawa berujung literasi.
- Baca isyarat post-irony: apakah lelucon sedang menyindir struktur kuasa, atau malah menormalisasi stereotip? Jika ragu, telusuri konteks.
- Kurasi feed: seimbangkan kreator favorit dengan media tepercaya; data Pew menunjukkan lebih dari separuh orang Amerika kadang mendapat berita dari media sosial, tapi kualitas bergantung sumber.
- Jika membuat konten, uji pemahaman lintas platform. Lelucon yang efektif di TikTok belum tentu โnyambungโ di X. Pew Research Center+1
Kesimpulan
Humor Absurdis adalah cara Gen Z menjinakkan absurditas zaman: tertawa dulu, lalu merajut makna. Ia tajam saat dipasangkan dengan konteks dan rujukan, dan bermanfaat ketika mengantar diskusi ke tindakanโmendaftar pilih, berdonasi, bertanya, mengoreksi, atau sekadar memberi ruang napas. Tugas kita sederhana: menikmati kelucuannya, memahami isinya, dan memastikan kritik yang lahir dari tawa tidak berhenti di layar.
Referensi
โHow Americans Navigate Politics on TikTok, X, Facebook and Instagram,โ 2024, https://www.pewresearch.org/internet/2024/06/12/how-americans-navigate-politics-on-tiktok-x-facebook-and-instagram/ (diakses 19 September 2025). Pew Research Center.
โAbout half of TikTok users under 30 say they use it to keep up with politics,โ 2024, https://www.pewresearch.org/short-reads/2024/08/20/about-half-of-tiktok-users-under-30-say-they-use-it-to-keep-up-with-politics-news/ (diakses 19 September 2025). Pew Research Center.
M. G. Mihฤilescu, โHow Meme Creators Are Redefining Contemporary Politics,โ Social Media + Society (SAGE), 2024, https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/20563051241296256 (diakses 19 September 2025). SAGE Journals.
L. Simione et al., โHumor Coping Reduces the Positive Relationship between Perceived Stress and Negative Affect,โ 2023, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9952361/ (diakses 19 September 2025). PMC.
Daniel Hodel, โDisagreement as a way to study misinformation and its effects,โ Harvard Kennedy School Misinformation Review, 2025, https://misinforeview.hks.harvard.edu/article/disagreement-as-a-way-to-study-misinformation-and-its-effects/ (diakses 19 September 2025). Misinformation Review.
Universitat Oberta de Catalunya (UOC), โDo memes affect our political ideas?โ 2024, https://www.uoc.edu/en/news/2024/memes-affect-political-ideas (diakses 19 September 2025). UOC.
Montclair State University, โGen Z Social Media and the 2024 Election,โ 2024, https://www.montclair.edu/college-of-communication-and-media/wp-content/uploads/sites/20/2024/12/Montclair-Social-Media-Study-Gen-Z-and-the-2024-Election.pdf (diakses 19 September 2025). Montclair State University
โSocial Media and News Fact Sheet,โ 2024.https://www.pewresearch.org/journalism/fact-sheet/social-media-and-news-fact-sheet/ (diakses 19 September 2025). Pew Research Center
Tinggalkan Balasan