CaremodeIDย โ€“ย Di tengah feed yang bergerak lebih cepat dari mood harian, Absurd terasa seperti tombol โ€œskipโ€ untuk dramaโ€”sekaligus โ€œenterโ€ ke obrolan serius. Meme yang sengaja tidak masuk akal, potongan video tanpa konteks, caption yang saling meniadakan: semua itu memuat sinyal tentang cara Gen Z memaknai realitas yang kacau. Bukan kabur dari masalah, melainkan bahasa baru: cepat, cair, dan kontrasโ€”sebuah gaya yang lahir dari kultur remix, algoritma, dan rutinitas online (lihat temuan Pew soal โ€œhampir selalu onlineโ€). Pew Research Center


Mengapa Absurd Melejit di Timeline

Absurd
https://id.pinterest.com/pin/7177680651856788/

Absurdisme digital tumbuh dari dua mesin: budaya meme dan algoritma. Di TikTok, format pendek dan fitur remix memudahkan โ€œmakna lompatโ€โ€”potongan yang membelokkan logika, memancing tawa sekaligus refleksi. Riset tentang algorithmic meme cultures menunjukkan bagaimana pola distribusi membentuk selera: yang makin aneh, makin nempel, karena beda dan mudah diparodikan ulang. Spectrum
Di saat yang sama, keterhubungan remaja yang โ€œnyaris selalu onlineโ€ memberi ruang adopsi cepat untuk format humor mutakhir. Survei Pew (2024) menyebut hampir setengah remaja AS hampir selalu onlineโ€”kondisi yang mempercepat lahirnya gaya, termasuk Absurd sebagai โ€œlingua francaโ€ instan. Pew Research Center

Bukti kuantitatif juga mulai muncul. Studi Journal of Student Research menguji meme absurd pada pelajar Gen Z dan mendapati absurdist content meningkatkan skor kelucuan dibanding konten kurang absurd. Dengan kata lain, yang โ€œtak nyambungโ€ justru dianggap lebih lucuโ€”karena mengaktifkan keterlibatan interpretasi, bukan hanya punchline literal. Journal of Student Research
Di level teori budaya, esai โ€œNotes on Metamodernismโ€ menjelaskan zeitgeist yang berosilasi antara ketulusan dan ironiโ€”persis modus Absurd: bisa pedas sekaligus peduli dalam satu postingan. Taylor & Francis Online


Antara Sincerity, Irony, dan โ€œPost-Ironyโ€

Dalam praktik, Absurd hari ini sering bergerak di wilayah post-irony: mengatakan hal serius dengan wajah main-main, atau sebaliknya. Teori metamodernisme membantu membaca fenomena ini: generasi sekarang tak memilih satu kubu (serius atau sarkas), melainkan berganti-ganti sesuai konteks. Itulah kenapa video yang tampak โ€œasalโ€ bisa menyimpan kritik sosial, bahkan ajakan empati. Taylor & Francis Online+1
Namun, ada sisi gelap. Diskursus tentang irony poisoning memperingatkan risiko โ€œtak bisa mematikan mode ironi,โ€ membuat batas bercanda dan benci kabur. Organisasi Canadian Anti-Hate Network menyorot istilah ini sebagai penjelas berguna, sekaligus mengingatkan agar kita tak menyederhanakan sumber kebencian hanya ke ironi. Anti-Hate Canada

Di TikTok, subkultur seperti schizoposting meminjam istilah klinis dengan cara yang problematik; psikolog memperingatkan dampaknya bagi pemahaman publik soal kesehatan mental. Ini contoh ketika Absurd berisiko mengaburkan empati, bukan memperluasnya. Psychology Today+1
Kesimpulannya: Absurd efektif sebagai bahasa cepat untuk isu rumit, tetapi perlu literasi etis agar tidak menstigma atau menormalisasi sikap nihilistik. Artikel akademik 2025 juga menautkan keyakinan nihilistik dengan depresiโ€”peringatan agar humor gelap tak berubah jadi pandangan hidup buntu. Taylor & Francis Online


โ€œAbsurd Mengajak Tertawa, Tapi Juga Membaca Konteksโ€

Bukti dari penelitian meme absurd โ†’ lebih lucu bagi Gen Z memberi sinyal penting: tawa muncul karena partisipasi makna, bukan karena makna yang jelas. Ini selaras dengan praktik remix di TikTokโ€”guyon jadi alat ajar kilat untuk hal serius, dari politik sampai kesehatan, sebagaimana ditunjukkan studi terbaru tentang meme politik di Pemilu AS 2024. Journal of Student Research+1


Dampak bagi Gen Z & Langkah Praktis

Absurd
https://id.pinterest.com/pin/1548181185149379/

Di Indonesia, kamu mungkin melihat Absurd menempel pada isyarat lokal: campuran bahasa, potongan sinetron, caption nyengir sambil membahas isu dompet atau kuliah. Humor yang โ€œngaco tapi relateโ€ membantu membahas topik sensitif tanpa ceramah. Namun, berdasarkan artikel kesehatan publik, โ€œhopelessnessโ€ pada remaja jadi tantangan besarโ€”maka, absurd sebaiknya dipakai untuk membuka obrolan, bukan menutupnya. Tulis tanggal, beri konteks, dan tambahkan link bantuan bila menyentuh isu mental health. (Rilis: 19 September 2025). STAT

Langkah praktis untuk kreator & pembaca:

  • Tambah lapisan konteks. Sertakan keterangan ringkas atau komentar follow-up yang menjembatani tawa dan infoโ€”terutama saat menyentuh stigma. (Contoh: pin komentar yang menjelaskan sumber data).
  • Cek sumber sebelum โ€œduet.โ€ Rekomendasi: gunakan data Pew saat menyebut perilaku online remaja, atau kutip riset akademik saat menilai efek humor. Pew Research Center+1
  • Hindari istilah klinis sebagai punchline. Jika tetap dipakai, beri disklamer dan tautan edukatif agar tidak memperkuat stigma. Psychology Today
  • Uji etika remix. Tanyakan: โ€œApakah targetnya perilaku/struktur, bukan kelompok rentan?โ€
  • Gunakan absurd untuk literasi. Format cepat bisa jadi โ€œstarter packโ€ diskusi; riset menunjukkan meme dapat mengikat perhatian dan menjembatani topik kompleks. SAGE Journals

Ringkas Fungsi Absurd di Timeline

Mode AbsurdTujuan UtamaRisikoCara Aman
Surrealis โ€œngacoโ€Menarik perhatian & memicu interpretasiSalah paham konteksTambahkan caption rujukan riset
Post-ironiKritik halus tanpa mengguruiโ€œIrony poisoningโ€/sinismeSelipkan ajakan aksi jelas
Dark humorCoping isu beratMenormalisasi hopelessnessTautkan sumber dukungan/edukasi
Remix politikEdukasi cepat isu publikSimplifikasi berlebihanLampirkan link sumber primer

(Berdasarkan literatur tentang metamodernisme, studi meme TikTok, dan diskusi risiko ironi). Anti-Hate Canada+3Taylor & Francis Online+3Spectrum+3


Kutipan Pendek

โ€œKita tertawa karena paham bahwa sesuatu tidak sepenuhnya masuk akalโ€”dan di ruang di antara tawa itu, obrolan penting bisa masuk.โ€ (diringkas dari kajian humor absurd pada Gen Z dan kerangka metamodernisme). Journal of Student Research+1


Kesimpulan

Absurd Is The New Cool bukan sekadar tren visual; ini strategi komunikasi Gen Z untuk bertahan di arus informasi. Kuncinya ada pada literasi: bedakan satire dengan stigma, bedakan coping dengan nihilisme. Kalau kamu kreator, jadikan Absurd pintu masuk menuju empati dan tindakan. Kalau kamu pembaca, jangan berhenti di tawaโ€”klik sumber, baca konteks, dan teruskan diskusinya di ruang yang lebih aman dan jelas.


Referensi

Beyond meaning in life: How a perceived futilityโ€ฆ, Death Studies (Taylor & Francis), 2025. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/07481187.2025.2529281 Taylor & Francis Online

Teens, Social Media and Technology 2024, Pew Research Center, 2024. https://www.pewresearch.org/internet/2024/12/12/teens-social-media-and-technology-2024/ Pew Research Center

Post Memes or Post-Meme: TikTok and the Rise of Algorithmic Meme Cultures, Saskia Kowalchuk, Concordia University (Masterโ€™s Thesis), 2023. https://spectrum.library.concordia.ca/id/eprint/993401/ Spectrum

Absurdism and Generation Z Humor: The Effects of Absurdist Content on Perceived Humor Levels in Generation Z Students, Journal of Student Research, 2021. https://www.jsr.org/hs/index.php/path/article/download/2011/917/11893 Journal of Student Research

Notes on Metamodernism, Journal of Aesthetics & Culture, Timotheus Vermeulen & Robin van den Akker, 2010/2017 (online). https://www.tandfonline.com/doi/full/10.3402/jac.v2i0.5677 Taylor & Francis Online

Understanding and Defining Irony Poisoning, Canadian Anti-Hate Network, 2023. https://www.antihate.ca/understanding_defining_irony_poisoning Anti-Hate Canada

Does โ€œSchizopostingโ€ Appropriate Schizophrenia?, Psychology Today, 2022. https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-as-an-outlier/202210/does-schizoposting-appropriate-schizophrenia Psychology Today

A study of TikTok video memes in the 2024 U.S. presidential election, Media, Culture & Society (SAGE) โ€“ early access, 2025. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/13540688251380615 SAGE Journals


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *